MENGENAL GPS (GLOBAL POSITION SYSTEM
1. Pengertian
Sistim penentuan dengan satelit pertama
diperkenalkan oleh US NAVY dengan nama NNSS (Navy Navigation Satelit System)
atau dikenal dengan transit satellite. Kemudian berkembang menjadi NAVSTAR
(Navigation Satelite System Using Timing and Ranging) yang kita kenal pada saat
sekarang ini dengan nama GPS (Global Position System).
GPS adalah suatu alat penerima signal dari
satellite untuk mendapatkan posisi sesuai dengan posisi kapal itu berada,
sistim GPS terdiri dari tiga componen pokok diantaranya :
- Ruang angkasa (Sapce segment)
- Ruang Pengendali ( Control segment)
- Komponen Pengguna (User segment)
2. Instalasi
Bagian
yang paling utama adalah Antena, ia harus dipasang setinggi mungkin serta jauh
dari objek besi besar dan pemancar Radar. Diusahakan pemasangan antenna bebas
dari halangan bagi penerima isyarat dari satelit dan kawat antenna tidak belok
900. Bagian selanjutnya adalah unit Display yang dipasang di ruang
navigasi (anjungan), diusahakan jauh dari kompas magnet dan pancaran sinar
matahari.
3. Pancaran Signal SVs Pada Sistim GPS
Sinal
dari SV menggunakan 2 macam frekuensi pembawa (carrier frekuensi) yaitu :
-
Frekuensi L1 = 1575,42 MHz
-
Frekuensi L2 = 1227,60 MHz
Pengunaan dua
frekuensi pancaran dari setiap SV, untuk menjamin agar pesawat penerima GPS
yang memiliki peralatan yang sesuai dapat mengoreksi hambatan signal oleh
ionespher. Signal yang di modulasikan pada frekuensi pembawa tersebut terdiri
dari tiga informasi yaitu :
-
P – Code (pecision code) termodulasi dan dipancarkan hanya pada
frekuensi pembawa L1 dan L2.
-
C/A Code ( Course acquisition code) dipancarkan hanya pada frekuensi
pembawa L1.
-
Data informasi navigasi dimasukkan ke P – code dan C/A code serta
dimodulasikan pada frekuensi pembawa L1 dan L2.
4. Urutan Proses Penentuan Posisi Pada Penerima GPS
-
Urutan kerja penerima GPS 01 (memulai operasi), estela penerima GPS
dihidupkan secara otomatis langsung mengadakan “self test”. Data posisi duga
harus dimasukkan, tanpa memasukkan posisi duga jadi penerima GPS harus
menentukan posisinya sendiri.
-
Urutan verja penerima GPS 02, segera estela penerimaan GPS
menangkap statu SV, penerima GPS
menerima dan membukan data Almanak dari seluruh SVs maka dilatar akan nampak
gambar situasi semua SVs, diantaranya nomor identitas SVs, posisi dan kondisi
keadaan SVs yang ada di atas ckrawala penerima GPS.
-
Urutan
03 Menangkap frekuensi pembawa L1 dari SV.
-
Urutan 04 Menarik atau mendapatkan C/A code frekuensi pembawa L1.
-
Urutan 05 Melacak C/a dari frekuensi pembawa L1 untuk
menarik data dan informasi navigasi untuk penentuan posisi.
- Urutan 06 Menyusun urutan data untuk proses penentuan range.
- Urutan 07 Menentukan range.
-
Urutan
08 Menentukan besarnya pergeseran frekuensi karena effect Doppler.
-
Urutan
09 Menyimpan data tersebut di atas pada memory.
-
Urutan
10 Menentukan SV berikutnya (kedua) dan melaksanakan proses 03 sampai 09.
-
Urutan 1I Menentukan SV berikutnya (tiga) dan
melaksanakan proses 03 sampai 09.
-
Urutan
12 Menentukan SV berikutnya (keempat) dan melaksanakan proses 03 sampai 09
-
Urutan
13 Dari memory yang diambil psedo range dari keempat SVs tersebut diatas,
diproses menjadi 4 Rt (true range) atau jarak tepat, dengan keempat Rt tersebut
ditentukan posisi penerima GPS. Langkah berikutnya menentukan kecepatan (sog),
arah gerak (cog) dan lainnya.
-
Urutan 14 Menyajikan data posisi dan lain – lainya pada layar
5. Kegunaan Pokok GPS
-
Untuk menentukan posisi lintang dan bujur papal.
-
Untuk menentukan kecepatan papal
-
Untuk menentukan jarak tempuh papal
-
Untuk memperkirakan jarak waktu datang di pelabuhan tujuan
-
Untuk menentukan sisa waktu tempuh
-
Untuk menyimpan posisi khusus yang diinginkan
-
Untuk menentukan jejak pelayaran dalam bentuk peta.
-
Untuk membuat bagan paduan bernavigasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar